Kawasan Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman (Wisata Lampung)

 10. Kawasan Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman



Tahura Wan Abdul Rachman (luas: 22.249,31 ha) adalah salah satu dari 14 Taman Hutan Raya di Indonesia. Ditetapkan sebagai Tahura Wan Abdul Rahman berdasarkan SK Menhut No. 408/Kpts-II/93 dikelola oleh Pemerintah Daerah Provinsi Lampung sesuai UU No. 22 tahun 1999, PP No. 25 Th. 2000, Keputusan Menhut No. 107/Kpts-II/2003 serta Keputusan Gubernur Lampung No. 03 tahun 2003.

TAHURA Wan Abdul Rachman menurut administrasi pemerintahan terletak di Kecamatan Tanjung Karang Barat, Kedodong, Gedong Tataan dan Padang Cermin Kota Madya Bandar Lampung, sedangkan pengelolaannya di bawah Balai Konservasi Sumber Daya Alam II Tanjung Karang.

TAHURA Wan Abdul Rachman dalam Potensi Wisata Alamnya memiliki Daya tarik obyek wisata alam yang cukup beragam, seperti pemandangan alam Teluk Lampung yang terdapat juga 7 (tujuh)  buah air terjun, yang sangat menarik adalah pemandangan Kota Bandar Lampung di waktu malam.  Tujuh buah Air Terjun di lokasi tahura ini yaitu, Air terjun Sinar Tiga yang memiliki ketinggian 70 m dengan lebar 6 – 10 m, air terjun Gunung Minggu yang digunakan oleh pengunjung sebagai shower alam, air terjun Talang Rabun memiliki tinggi 30 m, air terjun Tanah Longsor 35 m, air terjun Penyairan 35 m, air terjun Bidadari 20 m dan air terjun Talang Mulya 30 m.

Beberapa kegiatan wisata alam yang dapat dilakukan diantaranya adalah lintas alam, berkemah dan menikmati pemandangan alam. Selain itu Tahura juga dapat dimanfaatkan sebagai : Penelitian, Ilmu Pengetahuan, Pendidikan, Menunjang Budidaya, Budaya, Parawisata dan Rekreasi Alam

Sekitar 80 % luas hutan Tahura berada di Kabupaten Pesawaran, 15 km dari kota Bandarlampung. Terdapat 47 titik pemukiman di Tahura WAR. Dan salah satu yang menarik perhatian para wisatawan adalah keindahan yang disuguhkan oleh air terjun di kawasan ini. Selain tujuh air terjun itu masih banyak air terjun di tahura WAR ini seperti air terjun Gunung Tanjung, Batu Lapis Mata Dewa, Pelangi, Batu Perahu, Kupu Jambu, Tawon, Way Awi, Way Ngeluh dan air terjun Sungai Langka

opografi Tahura Wan Abdul Rachman bergelombang ringan hingga berat. Di wilayah ini ada empat gunung yakni Gunung Pesawaran (1.661 mdpl), Gunung Rantai (1.240 mdpl), Gunung Tangkit Ulu Padang Ratu (1.600 mdpl) dan Gunung Betung (1.240 mdpl).

Berdasarkan hasil penelitian, tanaman yang paling dominan di Tahura Wan Abdul Rachman adalah merawan (Hapea mengawan), medang (Litsea firmahoa), rasamala (Antingia excels), rotan, paku-pakuan, dan jenis anggrek.

Setelah penetapan itu, masyarakat yang sudah berada di Register 19 sejak 1960-an dipaksa pergi. Mereka ini umumnya pendatang dari Jawa dan Sunda yang ikut pemindahan penduduk kerja sama TNI dan Departemen Transmigrasi dengan nama Biro Rekonstruksi Nasional (BRN). Sebagian juga berasal dari Semendo, Sumatera Selatan.

Dalam sebuah operasi evakuasi oleh dinas kehutanan, Polri, TNI dan kepolisian hutan, masyasakat dipaksa mengosongkan hutan. Pengusiran masyarakat dari Tahura Wan Abdul Rachman berlangsung hingga 2003.

Sejak kapan masyarakat menetap di Tahura Wan Abdul Rachman? Berdasarkan catatan Walhi Lampung permukiman dimulai pada 1750-an di Desa Padang Manis, di Desa Gebang (1883), Desa Bogorejo (1910), Desa Hurun (1920), Desa Sidodadi (1930-an), serta desa-desa lainnya antara 1940-an hingga 1960an.

“Orangtua saya menetap di sini sejak tahun 1960-an. Ikut transmigrasi oleh TNI. Saya lahir di sini. Sejak dahulu kami mengusahakan kopi, coklat, pala, kemiri, serta durian di sini,” kata Susmiadi (51). “Rasanya saya tidak mampu meninggalkan tanah ini, tanah kelahiran saya. Kalau untuk menjaga hutan, saya juga sanggup, dan selama ini kami telah melakukannya,” tandasnya.

Wisata Batu Granit (Wisata Lampung)

 9. Wisata Batu Granit


Wisata gunung Batu Granit Tanjung Bintang, salah satu wisata alam yang masih natural di Lampung Selatan, menjadi inceran banyak wisatawan karena menyajikan panorama alam yang cantik dan mempesona.  Pemandangan alamnya benar-benar sangat mengagumkan.  Di gunung yang terletak di desa Srikaton, Kecamatan Tanjung Bintang, Kabupaten Lampung Selatan ini,  memiliki ratusan bongkahan bebatuan yang tersusun secara alami, tanpa ada campur tangan manusia.  Mulai dari ukuran batu-batuan yang kecil sampai yang sangat besar, tersebar menciptakan view karya seni nan alami yang sangat indah.

Susunan batu-batu granit ini terlihat fotogenik, berkolaborasi dengan hijaunya pepohonan di sekitar yang turut menyulap udara di area ini menjadi sangat menyejukkan.  Salah satu batu yang berukuran sangat besar dibanding batu-batu lainnya disana, menjadi ikonik wisata alam Batu Granit Tanjung Bintang ini.  Batu besar yang berdiri kokoh dan sangat gagah ini, tampil diantara hijaunya hamparan kebun karet, menjadi salah satu spot asyik untuk berfoto di kawasan ini.  Yah, spot ini banyak jadi buruan wisatawan milenial dan para pemburu photo yang berkunjung ke objek wisata Taman batu Granit Tanjung Bintang, karena lokasinya sangat instagramable.

Batu besar yang menjadi ikonik objek wisata ini dapat dipanjat oleh pengunjung.  Ada keseruan tersendiri yang dapat dinikmati dari ketinggian batu besar ini.  Dari atas batu, tampak pemandangan yang begitu menakjubkan.  Traveler akan dimanjakan dengan view hamparan kebun karet nan hijau dengan pola tanaman yang rapih.  Pemandangan yang cukup langka terutama bagi warga perkotaan.  Menikmati hijaunya pepohonan perkebunan karet yang dipandang dari tempat yang lebih tinggi.  View ini memang sangat indah.


Sejarah terbentuknya gunung batu ini memiliki beberapa versi. Versi yang pertama menyatakan bahwa gunung batu ini terbentuk secara alami. Versi yang kedua bahwa konon terbentuknya karena akibat letusan Gunung Krakatau.


Pulau Anak Krakatau

 8. Pulau Anak Krakatau



Anak Gunung Krakatau adalah cagar alam mempunyai daya tarik bagi ilmuwan karena kawasan ini dapat berfungsi sebagai laboratorium alami untuk mempelajari pengetahuan alam, geografi, vulkanologi, dan biologi. Ada beberapa kegiatan yang dapat kita lakukan saat mengunjungi kawasan Gunung Anak Krakatau.

1. Pendakian Gunung Anak Krakatau saat sampai di puncak Gunung Anak Krakatau kita akan disuguhi pemandangan indah dengan hamparan laut biru dan batuan vulkanik merah berpori apokaliptik yang berjatuhan dari kawah jauh ke dalam laut dan akan terlihat gugusan pulau-pulau hijau di sekitar Krakatau.

2. Menyisir perairan, melintasi sekitar Anak Krakatau akan terlihat batu lava hitam asli dan sisa letusan terakhir gunung tersebut dan menikmati hamparan indah laut biru dengan batu karang cantik.

3. Mengexplore pulau, pulau Krakatau masih satu dengan kawasan Konservasi Ujung Kulon. Jadi bisa juga sekalian menjelajahi pulau-pulau di sekitar Ujong Kulon seperti Pulau Peucang dan Pulau Handeleum.

4. Snorkeling di sekitar Krakatau, perairan sekitar Kepulauan Krakatau punya alam bawah laut yang indah untuk snorkeling di dekat bebatuan vulkanik.





Sejarah Pulau Anak Krakatau

Krakatau terbentuk pada 416 SM saat terjadi letusan besar yang menyebabkan tsunami dan pembentukan kaldera. Sebelum terjadi paroksismal kedua, beberapa letusan terjadi diikuti dengan pertumbuhan kerucut Rakata, Danan dan Perbuatan. Letusan paroksismal 27 Agustus 1883 menjadi yang terbesar dalam sejarah letusannya. Letusan tersebut melontarkan rempah vulkanik dengan volume 18 km3, tinggi asap 80 km dan tsunami 30 m di sepanjang pantai barat Banten dan pantai selatan Lampung. Akibatnya, 297 kota kecil hancur sebanyak 36.417 jiwa tewas. Diperkirakan ada 2.000 orang tewas di Sumatera bagian selatan oleh "abu panas" dan 3.150 orang tewas diarah piroklastik yakni pulau-pulau antara Krakatau dan Sumatera.


Lahirnya Gunung Anak Krakatau

Krakatau kembali tenang mulai Februari 1884 sampai Juni 1927. Hingga akhirnya, erupsi yang berkomposisi magma basa muncul di pusat komplek Krakatau pada 11 Juni 1930 dan dinyatakan sebagai kelahiran Gunung Anak Krakatau.
Banyaknya letusan membuat Gunung Anak Krakatau tumbuh semakin besar dan tinggi membentuk kerucut yang mencapai tinggi 300 m dari muka laut. Selain itu, wilayah daratannya pun semakin luas.
Sejak lahirnya hingga tahun 2000, Gunung Anak Krakatau telah erupsi lebih dari 100 kali baik bersifat eksplosif maupun efusif. Pada umumnya titik letusan selalu berpindah-pindah di sekitar tubuh kerucutnya. Waktu istirahat Gunung Anak Krakatau berkisar antara 1-8 tahun dan terjadi 4 tahun sekali berupa letusan abu dan leleran lava. Kegiatan terakhirnya adalah letusan abu dan leleran lava yang berlangsung pada 8 November 1992-Juni 2000.




Teluk Kiluan (Wisata Lampung)

 7. Teluk Kiluan


Teluk Kiluan adalah salah satu destinasi wisata alam yang menawarkan keindahan pantai dan laut yang memukau. Terletak di Desa Kiluan Negeri, Kecamatan Kelumbayan, Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung, Teluk Kiluan menjadi surga bagi para pencinta wisata bahari. Di sini, Anda bisa menikmati pemandangan laut yang bergradasi biru kehijauan dengan air yang jernih dan terumbu karang yang kaya. Anda juga bisa melihat atraksi lumba-lumba yang berenang dan melompat-lompat di tengah laut. Selain itu, Anda juga bisa menjelajahi pulau-pulau kecil yang ada di sekitar Teluk Kiluan, seperti Pulau Kelapa, Pulau Kiluan, dan Pulau Dua. Teluk Kiluan juga menyimpan legenda yang berkaitan dengan seorang tokoh sakti bernama Raden Mas Arya yang dimakamkan di Pulau Kiluan. Dengan segala pesona dan cerita yang dimilikinya, Teluk Kiluan layak menjadi salah satu destinasi wisata impian Anda.




Sejarah Teluk Kiluan

Teluk Kiluan tidak lepas dari keberadaan Pulau Kiluan yang berada di tengah teluk tersebut. Pulau ini juga dikenal dengan nama Pulau Kelapa karena banyak ditumbuhi pohon kelapa. Pulau ini memiliki legenda yang berkaitan dengan kesaktian Raden Mas Arya. Raden Mas Arya adalah seorang tokoh sakti yang dapat mengetahui kapan ajalnya akan tiba. Suatu hari, ia ditantang oleh seorang lawan yang juga sakti untuk berduel. Raden Mas Arya merasa bahwa ia akan kalah dan tewas dalam pertarungan tersebut, karena lawannya sudah mengetahui kelemahannya. Sebelum bertarung, ia berpesan kepada sahabatnya agar jika ia tewas dimakamkan di sebuah pulau yang saat ini dikenal dengan nama Pulau Kiluan. Dan ternyata firasatnya benar, ia tewas dan dimakamkan di Pulau Kiluan sesuai dengan pesannya. Konon katanya, makamnya berupa gundukan batu yang ada di bukit Pulau Kiluan, dan dikeramatkan oleh warga sekitar.


Pulau Pahawang (Wisata Lampung)

 6. Pulau Pahawang


Pulau Pahawang menyuguhkan laut biru dan pasir putih yang luar biasa indah. Sepanjang mata memandang pantai terbentang di bagian di bagian utara, timur dan selatan. Sementara sisanya diisi oleh rimbunan hutan mangrove.


Jika dilihat lebih dekat, Pulau Pahawang tidak hanya menyajikan panorama laut biru.kehijauan. Namun, ada juga berbagai jenis terumbu karang yang turut menghiasi keindahan dalam lautnya.

Keindahan itu bisa dieksplorasi wisatawan melalui kegiatan snorkeling maupun diving. Salah satu spot snorkling terbaik di Pulau Pahawang terletak di Taman Nemo. Disana wisatawan bisa menjelajah dalam air sambil menikmati terumbu karang dan ditemani ikan-ikan cantik.

Daya tarik di Pulau Pahawang ini tentunya tidak sekedar pada alamnya saja. Masyarakat setempat pun kompak menjaga kebersihan dan kealamian dari Pulau Pahawang ini. Sehingga nuansanya tetap terjaga dengan baik.

Pulau yang memiliki luas kurang lebih 700 hektare dengan keliling 12 kilometer ini terbagi menjadi dua, yakni Pulau Pahawang besar dan Pulau Pahawang kecil. Masing-masing pulau punya daya tarik yang berbeda.

Pulau Pahawang besar lebih terkenal sebagai spot wisata dan pusat snorkling. Makanya, wisatawan banyak memadati pulau ini untuk menikmati keseruan wahana lautnya.

Sementara untuk wisatawan yang lebih senang menghabiskan waktu di tempat yang tenang dan belum dijamah banyak orang, Pulau Pahawang kecil wajib dikunjungi. Wisatawan juga bebas mengeksplor keindahan alam dan ketenangan suasana di pulau ini.

Keindahan alam Pulau Pahawang kecil yang memiliki luas 13 hektar ini tidak terbatas pada itu saja. Ada goa bawah laut dan kapal selam yang dihuni kumpulan ikan nemo.

Wisatawan juga bisa memandang Jembatan Tanjung Putus lewat Pulau Pahawang kecil. Jembatan ini menghubungkan Pulau Pahawang kecil dengan Pulau Tanjung Putus yang tak kalah indah panoramanya.






Sejarah Pulau Pahawang

Berdasarkan cerita masyarakat setempat, sejarah pulau ini dimulai dari datangnya Nokoda tahun 1.700-an yang diikuti pula oleh datangnya Hawang yang merupakan keturunan Cina. Hawang menetap di sebuah pulau sampai memiliki  seorang anak perempuan yang kerap kali dipanggil Pok Hawang. Kelazinman memanggil Pok Hawang akhirnya menjadi nama Pulau dimana Hawang menetap dengan sebutan Pulau Pahawang pada tahun 1850-an.  Perkembangan desa Pulau Puhawang diawali dengan datang dan berdiamnya H.Muhammad bin H.Ibrahim hulubalang dari Kalianda yang tinggal di Kalangan, sedangkan di Pulau Pahawang sejak kedatangan Ki Mandara dari Sulawesi Selatan tahun 1920-an. Perkembangan selanjutnya dimulai sejak tahun 1930 dengan datangnya Datuk Jahari yang menetap dan menikah dengan anak Ki Mandara di Penggetahan dan H. Dulmalik dari Putih Doh yang menetap di Suak Buah.

Perkembangan selanjutnya (tidak diketahui dengan pasti tahunnya), beberapa orang datang dan tinggal di Desa Pulau Pahawang. Mereka berasal dari berbagai tempat. Dari wilayah Banten – Jawa Barat, mereka adalah Jahari menetap di dusun Penggetahan dan Ruslan yang menetap di Dusun Cukuh Nyai Jaralangan. Haji Dul Malik dari Putih Doh, Kecamatan Cukuh Balak, Kabupaten Tanggamus – Lampung menetap di Dusun Pulau Pahawang. Kedatangan mereka bertujuan membuka lahan untuk berkebun.

Pada perkembangannya Desa Pulau Pahawang memiliki terbagi dalam 6 Dusun yang bernama Dusun I Suak Buah, Dusun II Penggetahan, Dusun III Jeralangan, Dusun IV Kalangan, Dusun V Pahawang dan Dusun VI Cukuh Nyai. Kalangan adalah dusun yang terletak di daratan pulau Sumatera yang dipisahkan oleh laut dengan jarak tempuh antar keduanya 1/4 jam dengan perahu ketinting.

Desa Pulau Pahawang saat itu berstatus kampung dan masuk dalam wilayah Marga Punduh. Oleh karena itu secara adat istiadat warga Pulau Pulau Pahawang mengikuti aturan Marga Punduh. Untuk urusan pemerintahan dipimpin oleh Mandara dan urusan keagamaan dipimpin oleh H. Dul Malik. Pada tahun 1980 secara definitif Pulau Pahawang ditetapkan menjadi desa.

Danau Suoh (Wisata Lampung)

 5. Danau Suoh

Suoh adalah sebuah kecamatan terpencil yang ada di lampung barat, dimana di dalamnya terdapat kekayaan alam yang sangat melimpah dan mempesona, selain itu Suoh juga terkenal dengan potensi panas buminya yang besar atau biasa disebut geothermal yang menjadikannya energi baru.Letaknya bisa dibilang sangat strategis sekali karena sejalur dengan pegunungan taman nasional  bukit barisan selatan ( TNBBS ). Suoh  juga merupakan daerah yang banyak terdapat patahan-patahan lempeng tektonik  dan terdapat sesar semangka yang sangat panjang , akibat benturan lempeng tektonik yang satu dengan lempeng tektonik lainnya. Benturan kedua lempeng tersebut menghasilkan magma yang menjadi sumber energi panas bumi.
 


Asal usul Nama Suoh dan Sjarahnya

Dilansir di fendiant.blogspot.com, Suoh adalah daerah Way Laga. Dua kata bahasa Lampung yang dalam bahasa Indonesia berarti ‘Air Tarung’ atau ‘Kali Tarung’.

Way Laga adalah daerah perbatasan antara Kabupaten Lampung Selatan dan Lampung Utara. Saat itu hanya ada 3 kabupaten di Provinsi Lampung. Yang ketiga adalah Lampung Tengah.

Saat ini Suoh berbatasan dengan Kabupaten Tanggamus.

Penduduk Suoh, dikatakan sebelum meletusnya Gunung Ratu, terdiri dari 13 marga. Antara lain; Banjar Negeri, Negeri Ratu, Karang Agung, Bunga Lote, Bandar Setia, dan lainnya.

Masyarakat saat itu mayoritas memiliki mata pencaharian sebagai petani. Hasil pertanian mereka sangat berlimpah.

Padi hasil panen tersebut ditumpuk di atas bukit yang bernama Gunung Ratu. Kemudian padi-padi tersebut dibakar. Pembakaran tersebut dalam bahasa Lampung adalah ‘Suwah’.

Dikisahkan bahwa bekas bakaran tersebut kemudian menjadi sebuah bukit. Bukit tersebut disebut Gunung Kapur. Bukit ini berada di Negeri Ratu Tanjung Jati.

Kata Suwah ini lah yan menjadi cikal bakal/asal mula nama kecamatan ini. Kemudian penyebutan Suwah perlahan-lahan berubah menjadi Suoh. Seiring dengan datangnya transmigran Pulau Jawa ke daerah yang subur ini.

Tidak begitu jelas mengapa padi tersebut dibakar. Walaupun berlimpah agak mengherankan kalau kemudian harus dibakar daripada disimpan.




Air Terjun Putri Malu (Wisata Lampung)

4. Air Terjun Putri Malu

Tempat wisata lain yang tak kalah menariknya dari keindahan alam Nusantara khususnya kota Lampung. Sebuah air terjun dengan tinggi hampir 80 meter ini mampu menyedot perhatian banyak orang karena pesonanya yang sangat luar biasa. Konon, jika mandi di bawah air terjun putri malu ini maka segala macam penyakit akan sirna. Ini lantaran airnya yang bersih dan bening plus dengan sengatan dingin yang berasal dari alam. Usai berenang cobalah sesekali menengok dekat hutan yang ada di sebelah air terjun, jika Anda beruntung maka bisa merasakan strawberry liar yang asam dan segar. Bisa terbayangkan berapa derajat kiranya dinginnya udara yang ada di sekitar air terjun karena strawberry saja bisa tumbuh dengan bebas.



Sejarah Air Terjun Putri Malu

Tak ada literasi khusus mengenai keberadaan air terjun ini di penduduk setempat, termasuk alasan penamaan air terjun ini, kisah-kisah yang berkembang seperti kaitan dengan putri dari Raja Juku, penguasa Kerajaan Menanga Siamang hingga mimpi warga setempat perihal keberadaan seorang putri pemalu yang kerap pergi ke air terjun ini pun hanya sekedar folklore-folklore semata untuk menguatkan keindahan air terjun ini.

Hal yang paling mendekati seputar alasan penamaan air terjun ini lebih kepada lokasinya yang berada cukup terpencil di kawasan hutan Register 24 yang bersanding dengan perkebunan warga sekitar hingga aksesnya yang lumayan jauh dari permukiman membuatnya terkesan seperti Putri Malu.

 

Pantai Gigi Hiu (Wisata Lampung)

 3. Pantai Gigi Hiu


Pantai ini memang memberikan pesona yang sangat unik dan menarik. Tentu saja tidak hanya dari Namanya saja. Sebuah batu besar yang mirip dengan deretan gigi hiu menjadi ikon dan nama dari pantai. Mulai dari batu besar itulah pantai ini menjadi incaran tersendiri bagi para pengunjung terutama mereka yang suka dengan hal unik. Batu karang yang mirip gigi hiu ini memang sangat eksotis sehingga cocok dijadikan wallpaper untuk latar foto saat berlibur. Tentu akan banyak orang yang iri akan foto tersebut.



Awal Mula dinamakan 

Pantai gigi hiu dinamakan demikian karena keberadaan batuan karang menjulang tajam layaknya deretan gigi ikan hiu. Bahkan, pantai ini tidak hanya disebut sebagai pantai gigi hiu saja melainkan pantai batu layar. Hal ini dikarenakan adanya deretan batu yang menjulang layaknya perahu layar.

Munculnya batuan karang di pantai ini masih menyimpan misteri. Namun yang pasti, pemandangan alam yang disuguhkan di pantai ini tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata. Bahkan siapapun yang berkunjung ke pantai ini akan terbuai oleh keindahannya.

Pulau Balak (Wisata Lampung)

 2. Pulau Balak


Tempat wisata di Lampung pertama yang wajib untuk dikunjungi adalah Pulau Balak. Objek wisata satu ini menawarkan sebuah keindahan pasir putih dengan suasananya yang terkenal sangat tenang. Ditambah lagi hamparan air laut berwarna biru nan jernih serta angin yang berhembus sepoi. Mampu membuat para pengunjungnya merasa nyaman dan betah berlama-lama berada di sini.

Pada pulau satu ini juga menawarkan sebuah penginapan bagi Anda yang tertarik untuk bermalam dan menghabiskan waktu malam hari disini. Bahkan pulau ini akan terasa layaknya sedang berada di pulau sendiri. Para pengunjungnya dapat melakukan berbagai aktivitas, mulai dari berenang, bermain air, snorkeling, dan beberapa wahana lainnya. Sehingga tak heran bila tempat ini menjadi objek favorit.


Kisah Pulau Balak Pra Krisis Moneter

Kapal pesiar besar seperti yacht mewah berwarna putih asal Jakarta itu terlihat terombang-ambing oleh riak kecil gelombang yang terbawa angin musim, tambang penambat di dermaga Pulau Balak itu terlihat sesekali terulur dan mengencang.

Di sisi dermaga, kolam besar dengan sepasang kerapu besar seukuran tubuh manusia dewasa sesekali menyembul keluar.

Di tepian pantainya, sejumlah turis asing terlihat riang, sebagian masyuk dengan aktivitas menyelam dan snorkeling, sebagian lainnya berjalan mengitari pulau seluas 26 hektar itu.

Sementara di cottage, penjaga pulau menyajikan beragam masakan khas kepada wisatawan sebagai bagian dari wisata kuliner paket wisata para turis asing dari berbagai negara yang menghibur penat mereka di Pulau Balak yang menjadi bagian dari gugusan pulau-pulau di Teluk Pedada.

Yogi penjaga Pulau Balak terus berusaha merekonstruksi masa ketika turis menjadikan pulau ini sebagai tujuan wisata favorit mereka.

Tapi, menjelang akhir tahun 90-an seiring dengan terjadinya krisis moneter lambat laun jumlah kunjungan terus menurun sampai akhirnya tumbang, pulau itu pasca surutnya kunjungan seolah merana, tak ada lagi kemeriahan di setiap akhir pekan.

Padahal ketika itu, tak hanya pengelola pulau yang merasakan gurihnya bisnis pariwisata, penduduk lokal ikut merasakannya, setidaknya menyediakan perahu untuk para wisatawan berkeliling dari satu pulau ke pulau lainnya sudah cukup mampu menjadikan kunjungan para wisatawan ini sebagai mata pencaharian sampingan.

Taman Nasional Way Kambas (Wisata Lampung)

1. Taman Nasional Way Kambas


Sesuai dengan wilayahnya, Lampung terkenal akan hewan liar bergading yang besar dan kuat. Apalagi jika bukan gajah namanya. Taman Nasional Way Kambas ini menjadi habitat asli dari gajah yang dilingdungi ini agar keberadaannya tidak punah. Tentu saja tidak hanya gajah, di lahan dengan luas sekitar 125.000 hektar ini tentu ada banyak hewan lain. Apabila Anda belum pernah gajah maka sangat pas jika merasakan untuk peratama di tempat ini. Selain bisa naik gajah, Anda juga akan disuguhkan beragam atraksi lain seperti gajah yang bermain bola, gajah yang melangkahi manusia hingga gajah yang asik berjoget karena mendengar alunan musik. Jadi harus tetap wasapada jika sedang bermain hp, terutama jika ada nada deringnya. Bisa jadi gajah disebelah Anda akan asik berjoget karena mendengar nada dering dari hp.



Sejarah Taman Nasional Way Kambas

Sejarah Alasan ditetapkannya kawasan tersebut sebagai kawasan pelestarian alam, adalah untuk melindungi kawasan yang kaya akan berbagai satwa liar, diantaranya adalah tapir (Tapirus indicus), gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus), enam jenis primata, rusa sambar (Cervus unicolor), kijang (Muntiacus muntjak), harimau Sumatera (Panthera tigris), beruang madu. Badak Sumatera pada saat itu belum ditemukan sehingga bukan sebagai salah satu pertimbangan yang dipergunakan sebagai dasar penetapannya.
Namun demikian, setelah ditetapkannya sebagai kawasan suaka margasatwa hampir selama dua puluh tahun, terutama pada periode 1968 – 1974, kawasan ini mengalami kerusakan habitat cukup berat, yaitu ketika kawasan ini dibuka untuk Hak Pengusahaan Hutan, kawasan ini beserta segala isinya termasuk satwa, banyak mengalami kerusakan.

Diberdayakan oleh Blogger.

Comments

3-comments

FOLLOW ME

LATEST

3-latest-65px

Indoneiawonderful

Indoneiawonderful
keindahan alam Indonesia yang sangat memenuhi harapan para pecinta alam

3 Pemandangan Alam Kota Qom

1. Danau Namak Danau Namak adalah danau garam besar yang terletak di sebelah timur Kota Qom, dan menjadi salah satu fenomena alam unik di wi...

Slider

5-latest-800px-slider

Archive

Search

Latest video-course

1-tag:Videos-800px-video

Campus

4-tag:Campus-500px-mosaic

About

This just a demo text widget, you can use it to create an about text, for example.

Error 404

Sorry! The content you were looking for does not exist or changed its url.

Please check if the url is written correctly or try using our search form.

Testimonials

3-tag:Testimonials-250px-testimonial

Header Background

Header Background
Header Background Image. Ideal width 1600px with.

Logo

Logo
Logo Image. Ideal width 300px.
Logo

Section Background

Section Background
Background image. Ideal width 1600px with.

Section Background

Section Background
Background image. Ideal width 1600px with.

Ads block

Banner 728x90px

Courses

6-latest-350px-course

Section Background

Section Background

Search This Blog

Contact us-desc:Feel free to contact us at anytime about our courses and tutorials.

Nama

Email *

Pesan *


Featured posts

5-latest-800px-composition1

Logo

Logo
Recommend image height: 30px

Comments

4-comments

Latest news

4-latest-400px-bloglist

SEARCH

Popular